Tempat peristiwa: Atambua masa kini. Ronaldo Bautista, 47 tahun, bekerja sebagai sopir bus antarkota sejak fajar menyingsing. Ia hidup terpisah dari Joao, putranya yang berusia belasan tahun, yang telah lama terpisah dari ibunya sejak referendum Timor Timur sepuluh tahun lalu. Joao, yang tidak dekat dengan ayahnya, lebih suka menghabiskan waktu di luar rumah. Suatu hari, Nikia Dos Santos, gadis asal Kupang, tiba di Atambua karena kakeknya meninggal. Joao tertarik pada Nikia, namun kebingungan bagaimana mengungkapkan perasaannya.
Karena mabuk saat bekerja, Ronaldo dipecat dan kemudian dipenjara setelah terlibat pertengkaran di rumah bilyar. Di saat yang sama, Nikia kembali ke Kupang setelah Joao mencoba mengungkapkan cintanya secara kasar dan berlebihan, membuat Joao terpukul. Ia bertekad mengumpulkan uang untuk membebaskan ayahnya dan mencari Nikia di Kupang.
Ronaldo pulang ke rumah yang kini kosong. Di kamar Joao, ia menemukan kaset-kaset berisi suara ibunya yang sering didengarkan Joao. Melalui kaset itu, Ronaldo menyadari luka kehilangan yang sama yang dirasakan putranya. Sementara itu, di Kupang, Joao menghadapi kenyataan tragis tentang hidup Nikia.
Ketiganya—Ronaldo, Joao, dan Nikia—bergulat dengan luka lama yang mengoyak hati. Salah satu dari mereka harus mampu menyelamatkan yang lain dari kepedihan masa lalu.
sebagai Nikia Dos Santos
sebagai Joao Buatista
sebagai Ronaldo Bautista
Belum ada ulasan dari pengguna.