Film ini mengikuti keseharian para tokoh menjelang Pemilu. Nita, 60 tahun, berjuang menghidupi lima anaknya setelah suaminya meninggal. Dengan keterbatasan keterampilan dan pendidikan, ia bekerja sebagai buruh cuci dan pembantu rumah tangga di Tangerang, Banten. Dua prioritas dalam hidupnya adalah memenuhi kebutuhan sembako keluarga dan menyekolahkan anak-anaknya.
Di Indramayu, Jawa Barat, Amin Jalalen, seorang petani penggarap tanah milik negara, berjuang untuk bertahan hidup dengan menggarap lahan yang harus disewa. Ia mempertanyakan sistem sewa tanah yang dianggapnya tidak sesuai dengan Undang-undang Dasar yang mengamanatkan kekayaan alam untuk kesejahteraan rakyat.
Sementara itu, di Jakarta, Suparno dan Sutara bekerja serabutan sebagai buruh bangunan dan tukang ojek, tinggal di rumah sempit bersama istri dan lima anak.
Keempat tokoh ini bertemu di pemilu legislatif dan presiden, membawa harapan untuk masa depan melalui hak pilih mereka, berharap anggota dewan dan presiden yang terpilih dapat membawa perubahan. Cerita ini dibingkai oleh perjalanan proses pemilu di Indonesia 2014, dari kampanye hingga kemenangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Kontribusi Anda sangat berarti! Bantu kami dengan mengunggah trailer resmi atau klip.
Unggah Trailer atau KlipBelum ada ulasan dari pengguna.